18.10.07

Mahkota Dewa

Di Jawa Tengah dan Yogyakarta dijuluki makuto dewo, makuto rojo, atau makuto ratu. Orang Banten menyebutnya raja obat, karena khasiatnya bisa menyembuhkan berbagai penyakit. Sementara, orang-orang dari etnik Cina menamainya pau yang artinya obat pusaka.

Mahkota dewa bisa ditemukan ditanam di pekarangan sebagai tanaman hias atau di kebun-kebun sebagai tanaman peneduh. Asal tanaman mahkota dewa masih belum diketahui. Menilik nama botaninya Phaleria papuana, banyak orang yang memperkirakan tanaman ini populasi aslinya dari tanah papua Irian Jaya. Disana memang bisa ditemukan tanaman ini. Mahkota dewa tumbuh subur ditanah yang gembur dan subur pada ketinggian 10-1200 mdpl.

Perdu menahun ini tumbuh tegak dengan tinggi 1-2,5 m. Batangnya bulat, permukaannya kasar, warnanya cokelat, berkayu dan bergetah, percabangan simpodial. Daun tunggal, letaknya berhadapan, bertangkai pendek, bentuknya lanset atau jorong, ujung dan pangkal runcing, tepi rata, pertulangan menyirip, permukaan licin, warnya hijau tua, panjang 7-10 cm, lebar 2-5 cm. Bunga keluar sepanjang tahun, letaknya tersebar di batang atau ketiak daun, bentuk tabung, berukuran kecil, berwarna putih dan harum.

Buah bentuknya bulat, diameter 3-5 cm, permukaan licin, beralur, ketika muda warnanya hijau dan merah setalah masak. Daging buah berwarna putih, berserat dan berair. Biji bulat, keras, berwarna cokelat. Berakar tunggang dan berwarna kuning kecoklatan. Perbanyakan dengan cangkok dan bijinya.

Sifat dan Khasiat
Bijinya beracun, buahnya berkhasiat menghilangkan gatal (antipruritus) dan antikanker. Juga dipercaya dapat mencegah dan membantu proses penyembuhan berbagai macam penyakit antara lain: tekanan darah tinggi, diabetes, kanker (zat damnacanthal: menghambat pertumbuhan sel kanker), asam urat, gangguan Lever, alergi, ginjal, jantung, berbagai macam penyakit kulit, mengatasi ketergantungan obat, rematik, Insomnia, meningkatkan stamina dan ketahanan terhadap influenza, revitalisasi atau perbaikan sel yang rusak, menurunkan kadar kolesterol dalam darah, bahkan mahkota dewa ini untuk mengatasi penyakit degeneratif yakni penyakit yang timbul karena adanya penuaan organ.

Kandungan Kimia
Daun mahkota dewa mengandung antihistamin, alkoloid, saponin dan polifenol (lignan). Kulit buah mengandung alkaloid, saponin dan flavonoid.
· Alkaloid berfungsi sebagai detoksifikasi yang dapat menetralisir racun-racun di dalam tubuh.
· Saponin menjadi sumber anti-bakteri dan anti-virus, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, meningkatkan vitalitas, mengurangi kadar gula dalam darah dan mengurangi penggumpalan darah
· Flavanoid melancarkan peredaran darah ke seluruh tubuh dan mencegah terjadinya penyumbatan pada pembuluh darah, mengurangi kandungan kolesterol serta mengurangi penumbunan lemak pada dinding pembuluh darah, mengurangi kadar resiko penyakit jantung koroner, mengandung anti-inflamasi (anti-radang), berfungsi sebagai anti-oksidan dan membantu mengurangi rasa sakit jika terjadi pendarahan atau pembengkakan
· Polifenol berfungsi sebagai anti-histamin (anti-alergi)

Bagian yang digunakan
Bagian tanaman yang digunakan sebagai obat adalah daun, daging dan kulit buahnya. Daun dan kulit buah bisa digunakan segar atau yang telah dikeringkan, sedangkan daging buah digunakan setelah dikeringkan.

Indikasi
Kulit buah dan daging buah digunakan untuk disentri, psoriasis dan jerawat.
Daun dan biji digunakan untuk pengobatan penyakit kulit, seperti eksim dan gatal-gatal.

Efek Farmakologis
Hasil penelitian menunjukkan bahwa bioefektivitas ekstrak buah mahkota dewa dengan metode BSLT yang dilanjutkan dengan uji penapisan antikanker in vitro terhadap sel leukimia 1210, menunjukkan toksisitas yang sangat tinggi dan potensial sebagai antikanker. Identifikasi senyawa kimia aktif dalam ekstrakl buah mahkota dewa didapat senyawa lignan yang termasuk dalam golongan polifenol dan senyawa syringaresinol (Dra. Vivi Lisdawati MSi, Apt., Tesis S-2 di FMIPA UI. Suara Pembaruan, Rabu 9 April 2003).

Cara pemakaian
Belum diketahui dosis efektif yang aman dan bermanfaat. Untuk obat yang diminum, gunakan beberapa irisan buah kering (tanpa biji). Selama beberapa hari baru dosis ditingkatkan sedikit demi sedikit, sampai dirasakan manfaatnya. Untuk penyakit berat seperti kanker dan psoriasis, dosis pemakaian kadang harus lebih besar agar mendapat manfaat perbaikan. Perhatikan efek samping yang timbul.

Cara Pengolahan
Cara pengolahan buah mahkota dewa ini hingga layak dikonsumsi yakni daging buah diiris tipis, selanjutnya dikeringkan dengan cara dijemur. Irisan buah kering (5-7 iris) ini selanjutnya di diseduh dalam air panas, didinginkan selanjutnya diminum.

Catatan
· Penggunaan tanaman obat harus berdasarkan asas manfaat dan keamanan.
· Jika bermanfaat untuk penyembuhan penyakit, tetapi tidak aman karena beracun, harus dipikirkan kemungkinan timbulnya keracunan akut maupun keracunan kronis yang mungkin terjadi.
· Bagian buah, terutama bijinya beracun. Jika buah segar dimakan langsung, bisa menyebabkan bengkak dimulut, sariawan, mabuk, kejang, sampai pingsan.
· Menggunakan dengan dosis berlebihan dalam waktu lama bisa menimbulkan efek samping, seperti sakit kepala kronis.
· Ibu hamil dilarang minum tanaman obat ini.
· Yang tak kalah penting, dalam menggunakan ramuan mahkota dewa kita dianjurkan menyugesti atau menyakinkan diri bahwa ramuan ini manjur, berdoa untuk kesembuhan kita, dan tetap mengunjungi dokter untuk mengetahui perkembangan kesehatan kita.
· Konsumsi makanan sehari-hari seperti aneka tepung-tepungan, daging, telur dan sejumlah lauk pauk lainnya cenderung meningkatkan kadar asam di dalam tubuh. Sementara penyeimbangnya adalah sayuran atau makanan yang berasal dari tetumbuhan yang berfungsi meningkatkan kadar basa.

7 komentar:

  1. terima kasih atas informasinya.
    syukron.

    BalasHapus
  2. terima kasih atas informasinya.
    syukron.

    BalasHapus
  3. bisa ngobatin segala macem penyakit ea...???
    iiiiiiiiiiiiiih,,,wow....

    BalasHapus
  4. Thank's Bro Infonya. Mantap!Aku punya pohon ini pas didepan pintu pager rumah.Sudah beberapakali berbuah tapi nggak tau kegunaannya. Selama ini kalau buahnya sudah merah terus dipetik dan dibuat bermain lempar-lemparan sama anakku.
    Sekarang lagi berbunga lagi.Klo berbuah lagi ntar aku kumpulin trus daging buahnya diiris-iris,ijemur sampe kering.Pucuk daunnya dijemur dijadiin teh. Betul ga ya?

    BalasHapus
  5. terima kasih atas informasi yang sangat bermanfaat ini!!!

    BalasHapus