25.1.09

La Tahzan (Zangan Berzedih!)

:: La Tahzan, Jangan Bersedih, perbanyaklah istighfar, karena Allah Maha Pengampun! ::
Dan, hendaklah kamu meminta ampun kepada Rabb-mu & bertaubat kepada- Nya. (Jika kamu mengerjakan yg demikian), niscaya Dia akan memberi kenikmatan yg baik (terus menerus) kepadamu sampai kepada waktu yg telah ditentukan & Dia akan memberi kepada tiap-tiap orang yg mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya.” (QS Hud: 3)

Dalam sebuah hadits disebutkan: "Barangsiapa memperbanyak istighfar, niscaya Allah akan memberikan jalan keluar untuk setiap kecemasan & akan membukakan pintu keluar dari setiap kesempitan."

Juga, menjadi kebahagiaan tersendiri bagi orang yg dalam catatan amalnya terdapat permohonan ampun (istighfar) yg banyak, Rasulullah saw bersabda: "Bahagia bagi orang yg terdapat pada catatan amalnya istighfar yg banyak" (HR. ibnu Majah, Ahmad & Abu Daud).

Kita harus banyak (pagi & petang) membaca sayyidul istighfar, sebagaimana termuat dalam hadits Shahih Bukhari: “Dari Syadad bin Aus Radhiallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu’alaihi wasallam, Syaidul Istighfar itu ialah: Allahumma… sampai… illa Anta. Barang siapa yg membacanya di siang hari dgn penuh keyakinan kemudian ia mati pada hari itu sebelum petang maka ia termasuk ahli syurga. Dan barangsiapa yg membacanya di malam hari dgn penuh keyakinan, kemudian ia mati pada hari itu sebelum pagi maka ia termasuk ahli Syurga.”



"Ya Allah, Engkau adalah Rabb-ku, tdk ada Ilah selain Engkau. Engkau ciptakan aku, & aku adalah hamba-Mu. Aku akan menjalankan semua janjiku untuk-Mu dg segala kemampuanku. Aku berlindung kepada- Mu dari keburukan yg aku lakukan. Aku kembali kepada-Mu dg segala nikmat-Mu atasku & aku mengakui dosa-dosaku, maka ampunilah aku karena tdk ada yg memberi ampunan terhadap dosa-dosa kecuali Engkau."

Do’a taubat Nabi Adam as:
Rabbana dzolamna anfusana waillam taghfirlana watarhamna lanakuunanna minal khosiriin…
(Allah, Tuhan kami, sungguh kami telah mendzolimi diri kami sendiri. Dan jika Engkau tidak mengampuni kami serta menyayangi kami, sungguh kami termasuk orang-orang yang merugi…)

Do'anya Nabi Yunus as saat di dalam perut ikan:
Laa ilaaha illaa anta subhaanaka innii kuntu min al-dzaalimiin…
(Tiada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang yang dzalim). [See: Al-Anbiya': 87]

More: http://www.pesantrenvirtual.com/index.php?option=com_content&task=view&id=591&Itemid=30


:: La Tahzan, Hasbunallah (Cukuplah Allah) menjadi penolong kami & Allah adalah sebaik-baik pelindung ::

Menyerahkan semua perkara kepada Allah, bertawakal kepada-Nya, percaya sepenuhnya terhadap janji-janji-Nya, ridha dg apa yg dilakukan-Nya, berbaik sangka kepada-Nya, & menunggu dg sabar pertolongan dari-Nya merupakan buah keimanan yg paling agung & sifat paling mulia dari seorang mukmin. Dan ketika seorang hamba tenang bahwa apa yg akan terjadi itu baik baginya, & ia menggantungkan setiap permasalahannya hanya kepada Rabb-nya, maka ia akan mendapatkan pengawasan, perlindungan, pencukupan serta pertolongan dari Allah.

Ketika Nabi Ibrahim as dilempar ke dalam kobaran api, ia mengucapkan, "Hasbunallah wa ni'mal wakil", maka Allah pun menjadikan api yg panas itu dingin seketika. Dan Ibrahim pun tdk terbakar. Demikian halnya yg dilakukan Rasulullah & para sahabatnya. Tatkala mendapat ancaman dari pasukan kafir & penyembah berhala, mereka juga mengucapkan, "Hasbunallah wa ni'mal wakil."

“(Cukuplah Allah menjadi Penolong kami & Allah adalah sebaik-baik Pelindung. Maka mereka kembali dg nikmat & karunia (yg besar dari) Allah, mereka tdk mendapat bencana apa-apa, mereka mengikuti keridhaan Allah. Dan, Allah mempunyai karunia yg besar.” (QS Ali 'Imran: 173-174)

Manusia tdk akan pernah mampu melawan setiap bencana, menaklukkan setiap derita, & mencegah setiap malapetaka dg kekuatannya sendiri. Sebab, manusia adalah makhluk yg sangat lemah. Mereka akan mampu menghadapi semua itu dg baik hanya bila bertawakal kepada Rabb-nya, percaya sepenuhnya kepada Pelindungnya, & menyerahkan semua perkara kepada-Nya. Karena, jika tdk demikian, jalan keluar mana lagi yg akan ditempuh manusia yg lemah tak berdaya ini saat menghadapi ujian & cobaan?

Dan, hanya kepada Allahlah hendaknya kamu bertawakal jika kamu benar- benar beriman.” (QS Al-Ma'idah: 23)
Dan, cukuplah Rabb-mu menjadi Pemberi Petunjuk & Penolong.” (QS Al-Furqan: 31)

Tawakkal
Barangsiapa bertaqwa kpd Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan Dia memberinya rizki dari arah yg tdk disangka-sangka. Dan barangsiapa bertawakal kpd Allah, niscaya akan mencukupinya. Sehingga Allah melaksanakan urusan (yg dikehendaki)-Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.” (QS Ath-Thalaq: 2-3)

Orientasi kita haruslah kpd kedekatan kepada Allah bukan kepada materi, yakinlah akan jaminan Allah mengenai rizki. Sehingga kita tidak dibingungkan atau dicemaskan dgn bagaimana sekolah anak nanti, makan apa anak kita nanti, dimana kuliah anak kita nanti dst. Allah telah menetapkan rizki bagi setiap makhuk-Nya. Kita hanya dituntut oleh Allah swt untuk bertaqwa dan memperbagus cara kita dalam mencari (menjemput) jatah rizki. Tidakkah terlihat sejak terlahir seorang bayi, maka bersamaan itu pula keluar air susu ibunya.

"Syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dgn kemiskinan & menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjadikan untukmu ampunan daripada-Nya & karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengatahui." (QS Al Baqarah: 268)

Banyak anak muda yg menangguhkan pernikahannya dgn alasan belum memiliki pekerjaan tetap atau belum cukup uang untuk berkeluarga. Sebagian mereka mengatakan “Entar anak istri saya mau dikasih makan apa?” Kewajiban kitalah sebagai orangtua, sahabat atau apapun untuk menjelaskan & menyampaikan bahwa “urusan rizki serahkan sepenuhnya kepada Allah swt”. Seekor burung yg hanya dgn paruh, sayap & kaki saja bisa hidup sampai batas taqdirnya, sebagaimana Rasulullah bersabda, “Sekiranya kalian bertaqwa kpd Allah dgn sebenar-benar tawakkal, niscaya Allah akan memberimu rizki sebagaimana Dia memberi rizki kpd burung, yg di pagi hari perutnyadlm keadaan kosong lalu pulang di sore harinya dalam keadaan kenyang” (HR Tirmidzi)

Rasulullah saw telah memberikan sebaik-baik contoh (teladan) dalam setiap hal. Rasulullah saw yg selalu dibimbing dan jijaga serta dijamin Allah swt masuk surga, beliau selalu mencontohkan aplikasi tawakal dlm setiap aspek kehidupannya. Beliau selalu berdo’a dan berserah diri ketika hendak tidur, beliau berdo’a “bismillahi tawakkaltu ‘alallah laa hawla walaa quwwata illaa billaah” ketika hendak keluar rumah, beristigfar tidak kurang dari seratus kali dalam sehari, dll.

Dr. Abdullah Azzam ra mengatakan bertawakal bukan berarti meninggalkan usaha dan ikhtiar. Tawakal artinya percaya penuh kepada Allah Azza wa Jalla & mengetahui bahwa yg memberi manfaat, mudharat, dan mencegah adalah hanya Allah swt semata. Tawakal berbanding lurus dg keimanan seseorang. Juga menurutnya, tingkat tawakkal ada 3 tingkatan:

1. Tingkatan tdk mengeluh terhadap penyakit, kesempitan rizki, kefakiran dll.
2. Tingkatan Ridha dg semua apa yg ditetapkan oleh Allah swt terhadap kita
3. Tingkatan Mahabbah, menyenangi apa saja yg datang pd diri kita baik berupa nikmat maupun musibah.

Seorang mukmin tidak boleh ber-tawakkal kepada dirinya sendiri!
Totalitas dalam bergantung dan bertawakkal kepada Allah subhanahu wata’ala. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengajarkan do'a (pagi dan sore) sbb:



Yaa Hayyu, Yaa Qayyuum, bi rohmatika astaghiits, ashlihlii sya’nii kullahu wa laa takilnii illa nafsii thorfata ‘ain

"Wahai Rabb yang Maha hidup, Wahai Rabb yang Maha Berdiri sendiri, dengan rahmat-Mu aku meminta pertolongan, perbaikilah segala urusanku dan jangan serahkan kepadaku meski sekejap mata sekalipun" (HR Hakim)


Renungan:
Al Qur'an mengisahkan, Ibrahim as & Ya'qub as senantiasa mewasiatkan kepada anak-anaknya tentang agama Tauhid. Bahkan Ya'qub as disaat-saat menjelang maut menjemputnya, menyempatkan diri bertanya kepada anak-anaknya: "madzaa ta'buduuna min ba'di" (Apa yg akan kalian sembah setelah kematianku)? (QS Al Baqarah: 133).

Baca juga ini...!


:: La Tahzan, Semua Hal Terjadi Sesuai Qadha' & Qadar ::
Ini merupakan keyakinan (rukun iman) orang-orang Islam & para pengikut setia Rasulullah saw Yakni, keyakinan mereka bahwa segala sesuatu di dunia ini tdk akan pernah ada & terjadi tanpa sepengetahuan, izin, & ketentuan Allah.

Tiada suatu bencana pun yg menimpa di bumi & (tdk pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis di dalam kitab (Lauh Mahfudz) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya, yg demikian itu adalah mudah bagi Allah.” (QS Al-Hadid: 22)
Sesungguhnya, Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran.” (QS Al-Qamar: 49)
Dan, sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dg sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, & buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yg sabar.” (QS Al-Baqarah: 155)

QS 57. Al Hadiid: 22-23. “Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. 23. (Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri, …”

Barangsiapa yang dikehendaki baik oleh Allah, niscaya Dia akan memberinya cobaan.” (HR Bukhari dari Abu Hurairah r.a.)

Siklus dalam kehidupan seorang mukmin...
Dalam sebuah hadits disebutkan: "Sungguh unik perkara orang mukmin itu! Semua perkaranya adalah baik. Jika mendapat kebaikan ia bersyukur, maka itu menjadi sebuah kebaikan baginya. Dan jika ditimpa musibah ia bersabar, maka itu juga menjadi sebuah kebaikan baginya. Dan ini hanya akan terjadi pada orang mukmin."

Rasulullah juga bersabda: "Jika engkau memohon, maka memohonlah kepada Allah, & engkau minta pertolongan mintalah kepada Allah. Ketahuilah bahwa seandainya seluruh makhluk itu berkumpul untuk memberikan manfaat kepadamu berupa sesuatu, niscaya mereka tdk akan mampu memberikan manfaat kepadamu selain berupa sesuatu yg telah ditetapkan Allah bagimu. Dan, seandainya mereka semua berkumpul untuk mencelakakanmu dg sesuatu, niscaya mereka tdk akan mampu mencelakakanmu kecuali dg sesuatu yg ditetapkan Allah atasmu. Pena-pena telah kering & lembaran- lembaran telah dilipat."

Dalam sebuah hadits shahih yg lain disebutkan: "Ketahuilah bahwa apa yg menimpamu tdk akan luput darimu, & apa yg tdk akan menimpamu tdk akan pernah menimpamu."

Beliau juga bersabda, "Kejarlah apa yg bermanfaat untukmu, & mintalah pertolongan kepada Allah. Jangan mudah menyerah & jangan pernah berkata, 'Kalau saja aku melakukan yg begini pasti akan jadi begini.' Tapi katakanlah, Allah telah mentakdirkan, & apa yg Dia kehendaki pasti akan Dia lakukan."

Dalam sebuah hadits shahih yg diriwayatkan dari Rasulullah dia bersabda, “Allah tdk menentukan sebuah qadha' bagi hamba kecuali qadha' itu baik baginya."

Pernah sebuah pertanyaan tentang kemaksiatan dilontarkan kepada Syaikhul Islam ibnu Taimiyah, "Apakah maksiat itu baik bagi seorang hamba?" Dia menjawab, "Ya! Namun dg syarat dia harus menyesali, bertaubat, beristighfar, & merasa sangat bersalah."

Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, & boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui sedang kamu tdk mengetahui.” (QS Al-Baqarah: 216)


:: La Tahzan, Ingatlah Allah selalu! ::
Ingatlah, hanya dg mengingat Allah-lah hati menjadi tenang.” (QS Ar-Ra'd: 28)
Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku, niscaya Aku ingat (pula) kepadamu.” (QS Al-Baqarah: 152)

Wahai orang-orang yg beriman, banyaklah kamu mengingat nama Allah & bertasbihlah di waktu pagi & petang.” (QS Al-Ahzab: 41)
Hai orang-orang yg beriman, janganlah harta-hartamu & anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah.” (QS Al-Munafiqun: 9)
Dan, ingatlah Rabb-mu jika kamu lupa.” (QS Al-Kahfi: 24)
Dan, bertasbihlah dg memuji Rabb-mu ketika kamu bangun berdiri. Dan bertasbihlah kepada-Nya pada beberapa saat di malam hari & di waktu terbenam bintang-bintang (di waktu fajar).” (QS Ath-Thur: 48-49)
Hai orang-orang yg beriman, apabila kamu memerangi pasukan (musuh), maka berteguh hatilah kamu & sebutlah (nama) Allah sebanyak-banyaknya agar kamu beruntung.” (QS Al-Anfal: 45)

Disebutkan dalam hadits shahih: "Perumpamaan orang yg mengingat Rabb-nya & yg tdk mengingat Rabb-nya adalah seperti orang yg hidup & orang yg mati."
Dalam sebuah hadits dikisahkan, syahdan seseorang mendatangi Rasulullah & berkata kepadanya, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya syariat Islam telah terlalu banyak untukku, sementara usiaku sudah tua, maka kabarkanlah kepadaku sesuatu yg dapat aku pegang teguh." Rasulullah menjawab, "Selama lidahmu basah dg berdzikir kepada Allah."

Jangan Bersedih & Putus Asa dari Rahmat Allah!
Sesungguhnya, tiada berputus ada dari rahmat Allah kecuali orang-orang kafir.”
(QS Yusuf: 87)

Nikmati Takdir atau ubahlah Takdir dengan DO'A!

Wallahu ‘alam.


Download eBook La Tahzan silahkan klik di sini!


Download juga:
Adab ketika Sakit
Dgn memurnikan Tauhid & Bertawakal hanya kepada Allah swt dapat mengantarkan ke dalam 70 ribu orang yg masuk surga tanpa hisab & tanpa adzab

22.1.09

Bedah Buku: Adab & Sebab Terkabulnya Do’a

Judul: Adab & Sebab Terkabulnya Do'a
Penulis: Yazid bin Abdul Qadir Jawas
Penerbit: Pustaka Imam Asy Syafi'i

Buku ini menjelaskan tentang: Adab adab & sebab terkabulnya do'a; Waktu, keadaan & tempat dikabulkannya do'a; Penghalang terkabulnya do'a; Kaidah kaidah yg harus diperhatikan dalam berdo'a & berdzikir

Adab & Sebab Terkabulnya Do'a 

Berikut beberapa adab & sebab terkabulnya doa:
  • Bersuci (kalau memungkinkan)
  • Menghadirkan hati & Ikhlas karena Allah semata
  • Mengawali dgn pujian & sanjungan kepada Allah, lalu diikuti dgn bacaan shalawat atas Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam
  • Bersungguh sungguh dalam memanjatkan doa, serta yakin akan dikabulkan
  • Mendesak dengan penuh kerendahan dalam berdoa dan tidak terburu buru
  • Tidak boleh berdo'a dan memohon sesuatu kecuali hanya kepada Allah semata
  • Merendahkan suara ketika berdoa
  • Mengakui dosa & nikmat sebelum memanjatkan do'a
  • Mengulang-ngulang do'a mis. sampai 3x
  • Menghadap kiblat
  • Mengangkat kedua tangan (hampir) sejajar dg pundak ketika berdoa
  • Makanan & minuman yg dikonsumsi serta pakaian yg dikenakan harus berasal dari usaha yg halal
  • Menjauhi segala bentuk kemaksiatan
  • Menegakkan amar ma'ruf nahi munkar
  • dll.

Waktu, Keadaan & Tempat Dikabulkannya Do'a

Diantaranya:
  • Hari Arafah
  • Malam Lailatul Qadar
  • Pertengahan malam terakhir, ketika tinggal sepertiga malam yang akhir
  • Waktu antara adzan & iqamah
  • Pada saat setiap kali dikumandangkan adzan
  • Pada saat sujud
  • Pada saat turun hujan
  • Pada saat jihad fii sabilillah
  • Ketika bersujud dalam shalat
  • Do'a di bulan Ramadhan
  • Pada saat sahur dan berbuka puasa
  • Di tempat berkumpulnya kaum Muslimin di majelis majelis ilmu
  • Do'a keburukan dari orang yang dizhalimi (dianiyaya) atas orang yang menzhalimi
  • Ketika minum air zam zam disertai dengan niat yang tulus
  • Ketika merasakan kehadiran hati dan rasa takut kepada Allah
  • Ketika khotib naik mimbar pd hari Jum'at
  • dll.

Penghalang Terkabulnya Do'a
  • Makan dan minum dari yang haram, mengkonsumsi barang haram berupa makanan, minuman, pakaian, dan hasil usaha yang haram
  • Minta cepat terkabulnya do'a yang akhirnya meninggalkan do'a
  • Melakukan maksiat dan apa yang diharamkan Allah
  • Meninggalkan kewajiban yang telah Allah wajibkan
  • Berdo'a yang isinya mengandung perbuatan dosa atau memutuskan silaturahmi
  • Tidak bersungguh sungguh dalam berdoa
  • Lalai & dikuasai hawa nafsu

"Berdo'alah kepada-Ku, niscaya akan kuperkenankan bagimu" (QS Al Mu'mi 60)
"Maka bersabarlah kamu, karena sesungguhnya janji Allah itu benar" (QS Al Mu'min 55)


Biasakan juga untuk selalu berdo'a ketika: 
Hendak & bangun tidur, masuk & keluar WC, akan & sesudah makan, masuk & keluar rumah dst..!

Artikel tentang Do'a lainnya...

19.1.09

(Ciri) Anak yang Soleh/Solehah

"Setiap anak dilahirkan dalam keadaan yang fitrah (Islam), maka orang tuanya yg menyebabkan dia menjadi Yahudi, Nasrani atau Majusi." (HR Bukhari)

Saat Rasulullah SAW sedang thawaf, Rasulullah SAW bertemu dg seorang anak muda yg pundaknya lecet-lecet. Setelah selesai thawaf, Rasulullah SAW bertanya kepada anak muda itu: "Kenapa pundakmu itu?" Jawab anak muda itu: "Ya Rasulullah, saya dari Yaman, saya mempunyai seorang ibu yg sudah udzur. Saya sangat mencintai dia & saya tidak pernah melepaskan dia. Saya melepaskan ibu saya hanya ketika buang hajat, ketika sholat, atau ketika istirahat, selain itu sisanya saya selalu menggendongnya". Lalu anak muda itu bertanya: "Ya Rasulullah, apakah aku sudah termasuk ke dalam orang yg sudah berbakti kepada orang tua?" Nabi SAW sambil memeluk anak muda itu & mengatakan: "Sungguh Allah ridho kepadamu, kamu anak yg soleh, anak yg berbakti, tapi anakku ketahuilah, cinta orangtuamu tidak akan terbalaskan olehmu". Dari hadist tersebut kita mendapat gambaran bahwa amal ibadah kita ternyata tidak cukup untuk membalas cinta dan kebaikan orang tua kita, namun minimal kita bisa memulainya dgn menjadi anak yang soleh, dimana doa anak yang sholeh kepada orang tuanya dijamin dikabulkan Allah.

Dari Abu Hurairah (ra), berkata: Telah bersabda Rasulullah SAW: Apabila wafat seorang hamba (manusia) maka terputuslah segala amalannya kecuali 3 perkara: shodaqah jariah, ilmu yang bermanfaat dan anak yang salih yg mendoakannya. (HR Muslim)

Allah SWT menjadikan alam dunia ini sebagai alam beramal. Di alam inilah manusia harus bersungguh-sungguh membuat perbekalan untuk kebahagiaan hidupnya di akhirat nanti. Sedangkan alam akhirat adalah alam pembalasan. Manusia akan mendapat ganjaran di akhirat nanti sesuai dgn usaha mereka di dunia ini, jika baik berbahagialah ia di sana, dan jika sebaliknya akan menderitalah ia.

Bagi umat Islam kematian bukanlah akhir segala-galanya. Kematian hanyalah sekedar perpindahan dari alam amal ke alam pembalasan. Di alam akhirat kita tidak dapat menambah amal baik kita lagi walaupun sebesar zarrah, demikian juga dgn usaha untuk pengampunan dosa. Segala amalan manusia terputus kecuali tiga perkara. Itupun hanyalah sekedar kesan dari amalan-amalannya ketika di dunia dahulu, yaitu: 1. Sadakah Jariah 2. Ilmu yang bermanfaat 3. Anak Salih yang Mendoakannya

Yg dimaksudkan dgn anak yang salih ialah anak kandungnya, baik yg lelaki ataupun wanita, cucunya dari anak lelaki ataupun cucunya dari anak perempuan. Ibu-bapa akan terus mendapat ganjaran pahala dari segala amalan baik dan doa-doa mereka. Anak cucu yang salih setiap waktu mendoakan orang tua mereka agar mendapat ampunan Allah, rahmat Allah, derajat yg tinggi & lipat ganda pahala di sisi Allah SWT.

Berbakti kepada Ibu-bapa setelah mereka wafat
Dari Abu Usaid Malik bin Rabi’ah As-Saa’idi (ra) berkata: Ketika kami sdg duduk-duduk dgn Rasulullah SAW tiba-tiba datang seorang lelaki dari Bani Salamah, lalu berkata: “Ya Rasulullah, adakah masih ada lagi bakti yg dapat aku lakukan kepada ibu-bapaku setelah mereka berdua wafat?” Jawab Rasulullah SAW: “Ada, yaitu: Mendoakan mereka, memohon ampunan untuk mereka, melaksanakan wasiat mereka, menghubungkan silaturrahmi yg tidak mungkin sampai kepadamu kecuali dgn mereka, memuliakan sahabat karib mereka.” [HR Abu Daud, Ibnu Majah & Ibnu Hibban]

Selain kandungan hadis di atas, kita juga boleh bersedekah untuk mereka, dan sadakah itu dapat memberi manfaat kepada mereka. Ini berdasarkan hadis berikut:
Dari Abu Hurairah (ra) berkata: “Seorang lelaki pernah bertanya kepada Rasulullah SAW: Sesungguhnya ayahku telah wafat, beliau tidak berwasiat apa-apa, adakah dapat memberi manfaat kepadanya jika aku bersadakah untuknya?” Jawab Nabi SAW: “Dapat.” [HR Muslim, Ahmad dan An-Nasa’i]

Kita juga boleh menyempurnakan nazar mereka, zakat, haji, melunasi hutang mereka. Demikian juga dengan menghubungi kaum kerabat/saudara dan sahabat-sahabat karib mereka adalah juga termasuk ke dalam berbuat bakti/ihsan kepada mereka. Ini berdasarkan hadis-hadis di bawah ini:
Dari Abdullah bin Omar, berkata: Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya jenis bakti (kepada kedua ibu-bapa) yg paling baik ialah anak yg menghubungi keluarga orang yg paling dikasihi oleh bapaknya.” [HR Muslim]

>>>Berbakti kepada Kedua Orang Tua Lebih Didahulukan atas Jihad & Hijrah!

11.1.09

Fatwa tentang Hakikat Islam

Al-Islam yg berasal dari akar kata salam dalam bahasa Arab setidaknya mengandung tiga makna, yaitu: (1.) Bebas & bersih dari penyakit lahir & bathin (2.) Damai & tentram (3.) Ta`at & patuh

Dalam al-Qur`an, kata al-Islam paling sedikit menggambarkan 4 pemahaman yg sangat penting, yaitu:

1. Islam kontradiktif sebuah kesyirikan.
Katakanlah: Sesungguhnya aku diperintahkan agar aku menjadi orang yg pertama kali Islam & jangan sekali-kali kalian masuk golongan orang-orang musyrik” [QS Al-An’ām 14]

2. Islam kontradiktif sebuah kekufuran.
Apakah (patut) dia menyuruh kalian berbuat kekafiran di waktu kalian sudah Islam” [QS Āli ‘Imrān 80]

3. Islam berarti Ikhlas kepada Allah swt.
Dan siapakah yg lebih baik agamanya dari pada orang yg ikhlas menyerahkan diri-nya kepada Allah” [QS An-Nisā 125]

4. Islam berarti al-khudhū` & al-inqiyādh (Ketundukan & kepatuhan).
Dan kembalilah kepada Rabb kalian & berserah diri/tunduk & patuhlah kepada-Nya” [QS Al-Zumar 54]

Apabila dilihat dari asal maknanya, baik secara bahasa maupun berdasarkan pemahaman al-Qur`an, maka Islam adalah: “Penyerahan diri secara mutlak kepada Allah serta tunduk & patuh dg hidayah yg diturunkan kepada para rasul-Nya

Makna Islam tersebut berarti mengandung 2 asas utama, yaitu:
1. Penyerahan diri secara mutlak kepada Allah swt, &
2. Tunduk & patuh kepada syari`at yg di bawa oleh para rasul-Nya.

Syaykh Muhammad al-Tamīmiy menambahkan asas makna Islam ini menjadi 3 hal, yg diistilahkannya dg tawhīd, ta`at & barā`ah dari syirik, dimana dia berkata: “Islam adalah berserah diri kpd Allah dg tauhid, tunduk & patuh kepada-Nya dg keta`atan serta membebaskan diri (bara`ah) dari syirik

Dari sini dapat kita ketahui bahwa Islam terkait dg 2 hal, prinsip & tujuan hidup serta perbuatan & sikap hidup. Kedua unsur inilah yg terkandung dalam 2 kalimat thayyibah atau 2 kalimat syahadah/shahadat (persaksian), yaitu:

1. Syahadat Lā Ilāha Illallah, (Lihat: QS 2: 22, 165, 256 & 257, 4: 51, 60 & 76, 5: 60, 16: 36, 39: 17, 9: 31, 3: 64 & 80, 12: 39, 14: 30, 34: 33, 39: 8, 41: 9)
2. Syahadat bahwa Muhammad saw adalah Rasul Allah swt (Lihat: QS 2: 129 & 151, 3: 164 & 179, 4 : 13-14, 59-65 & 80, 7: 85, 33: 36, 59: 36, 62: 2)

Fatwa di atas dinukil dari kitab:
Al-Fatāwā asy-Syar’iyyah fī Masā’il al-‘Ashriyyah min Fatāwā ‘Ulamā’ al-Balad al-Haram, dihimpun oleh Syaikh Khālid bin ‘Abdur Rahmān bin ‘Alī al-Jarīsiy, pengantar oleh Syaikh Sa’ad bin ‘Abdillah al-Barīk, (Riyadh: Mu’assasah al-Jarīsiy, 1420 H).

8.1.09

Radio bagi para pecinta Ilmu dan Kebenaran

Untuk yang rindu dengan Kejujuran & Ketulusan dari seorang hamba Allah Gymnastiar (Aa Gym), ikuti tausiah-tausiahnya di setiap pagi (insya Allah) ba'da Subuh pukul 05.00 WIB di RRI Pro 2 FM 105MHz Jakarta, Jaringan Radio Delta FM (99.1MHz Jakarta), Radio MQ Bandung dll

Dan untuk kajian-kajian & informasi Islam
Radio Fajri FM 99.3 MHz (Bogor/Jabotabek dsk) Streaming...
Radio Fajri AM 1458 KHz (Bandung dsk)
Radio Rodja AM 756 KHz (Jabotabek dsk) Streaming...
Radio Rodja AM 1476 KHz (Bandung dsk)