23.9.07

70 Larangan Allah yg Sering Dilanggar

“… dan barangsiapa yg melanggar hukum-hukum Allah, maka sesungguhnya dia telah berbuat dzalim terhadap dirinya sendiri …” QS 65:1

Silahkan baca dengan seksama (kalau perlu tandai atau catat dg maksud untuk diperbaiki), mungkin masih ada atau bahkan banyak hal yg tidak kita sadari (karena kurangnya ilmu) kita melakukan hal-hal yg sebenarnya dilarang Allah SWT.

1. Syirik (Menyekutukan Allah dg Makhluk-Nya)
2. Menyembah Kuburan
3. Berkorban kepada Sesuatu Selain Allah
4. Menghalalkan Apa yg Diharamkan Allah dan Mengharamkan Apa yg Dihalalkan Allah
5. Sihir dan Ramalan
6. Astrologi, atau Percaya bahwa Bintang dan Planet Memiliki Pengaruh pada Kehidupan dan Kejadian Manusia
7. Percaya bahwa Benda-benda Tertentu Dapat Membawa Keberuntungan, Padahal Hanya Allah SWT yg Mengetahui Masa yg Akan Datang
8. Riya’ dalam Beribadah
9. Percaya pada Perlambang
10. Bersumpah Demi Sesuatu Selain Demi Allah
11. Duduk dg Orang-orang Munafik dan Orang yg Gemar Melakukan Dosa dalam Berteman atau Menjadikan Mereka Teman
12. Tidak Khusyu’ dalam Shalat
13. Gelisah dan Membuat Gerakan-gerakan yg Tidak Perlu dalam Shalat
14. Sengaja Mendahului Geraka-gerakan Imam Ketika Shalat Berjamaah
15. Datang ke Masjid Setelah Makan Bawang atau Sesuatu yg Berbau Tidak Sedap
16. Zinah dan Perzinahan
17. Homoseksual
18. Menolak Hubungan Suami Istri Tanpa Alasan yg Syar'i
19. Meminta Cerai Tanpa Alasan yg Syar’i
20. Zihar
21. Menggauli Istri pada Saat Haid
22. Menggauli Istri Lewat Dubur
23. Tidak Memperlakukan Istri-istri dg Adil
24. Berduaan dg Perempuan yg Bukan Mahram (khalwat)
25. Berjabat Tangan dg Perempuan yg Bukan Mahram
26. Perempuan Memakai Parfum Ketika Keluar Rumah atau Melewati Laki-laki yg Bukan Mahram
27. Perempuan Bepergian Tanpa Mahram (Tanpa Izin)
28. Dengan Sengaja Memandang Perempuan yg Bukan Mahram
29. Melihat Seorang Penyanyi Wanita Berpenampilan Amoral dan Mendiamkannya
30. Membuat Klaim Palsu tentang Garis Keturunan Anaknya, atau Memungkiri Salah Satu Anaknya
31. Memakan Riba (Bunga)
32. Menyembunyikan Produk Jelek pada Saat Berjualan (Seolah-olah Produknya Bagus Semua)
33. Menaikan Harga dg Tujuan Menipu
34. Berdagang Setelah Adzan Kedua pada hari Jum’at
35. Judi dan Perjudian
36. Pencurian
37. Memberi atau Menerima Suap
38. Merampas Tanah dg Paksa
39. Memberi dg Mengharap Imbalan
40. Mempekerjakan Seseorang Kemudian Upahnya Tidak Dibayar
41. Tidak Sama dalam Memberi Hadiah kepada Anak
42. Meminta Uang kepada Orang Lain Padahal Dia Tidak Membutuhkannya
43. Mencari Pinjaman dg Tujuan Tidak Mengembalikannya
44. Memakan Harta Haram
45. Meminum Khamr (Minuman Keras) Walaupun Hanya Setetes
46. Memakai Peralatan Makan dari Emas dan Perak, atau Makan dan Minum Darinya
47. Memberikan Kesaksian Palsu
48. Mendengarkan Musik dan Alat-alat Musik yg Menghanyutkan
49. Gosip dan Fitnah
50. Mengejek atau Menghujat
51. Memasuki Rumah Orang Tanpa Izin
52. Larangan Berbisik bagi Dua Orang dg Tidak Menyertakan Orang yg Ketiga
53. Isbal (Memakai Kain yg Melebihi Mata Kaki dg Tujuan Sombong)
54. Laki-laki Memakai Emas dalam Bentuk dan Ukuran Apapun
55. Perempuan Memakai Pakaian Pendek, Ketat dan Transparan
56. Laki-laki dan Perempuan yg Memakai Rambut Palsu dan Cemara, yg Terbuat dari Bahan Alami atau Buatan
57. Laki-laki yg Menyerupai Perempuan dan Perempuan yg Menyerupai Laki-laki dalam Berpakaian, Berbicara dan Berpenampilan
58. Menyemir Rambut dg Warna Hitam
59. Memiliki Gambar-gambar Animasi pd Kain, Dinding atau Kertas dll.
60. Berbohong tentang Mimpi
61. Duduk atau Berjalan di Atas Kuburan
62. Tidak Bersuci padahal Tersedia Air
63. Mendengan Pembicaraan Orang yg Tidak Ingin Didengar (Nguping)
64. Menjadi Tetangga yg Buruk
65. Menuliskan Keinginan dg Tujuan Merugikan Salah Satu Pewaris
66. Bermain Dadu
67. Mengutuk Mukmin atau Seseorang yg Tidak Pantas Dikutuk
68. Meratap (pada Saat Kematian)
69. Memukul atau Mengotori Muka
70. Mendiamkan Sesama Muslim Lebih dari Tiga Hari Tanpa Alasan yg Syar’i.

(Muharramat; Syaikh Muhammad Shalih Al Munajjid)

Puasa-puasa Sunnah dalam Setahun

Allah subhanahu wa ta'ala menjadikan sebagian ibadah sebagai perkara yang wajib yang tidak boleh dikurangi & ditinggalkan. Sebagian lainnya adalah nafilah/sunnah, sebagai penyempurna dari yang wajib & penambah kedekatan dengan Allah subhanahu wa ta'ala.

Puasa merupakan bagian dari ibadah-ibadah tersebut. Ibadah puasa ada yang wajib & ada pula yang sunnah, diantaranya:

1. Puasa 6 hari di bulan Syawal
Dari Abu Ayyub Al-Anshory bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barang siapa berpuasa Ramadhan, kemudian melanjutkan dengan berpuasa enam hari pada bulan Syawal, maka seperti ia berpuasa sepanjang tahun.” (HR Muslim)

Bagaimana jika seseorang masih mempunyai hutang puasa Ramadhan, mana yang harus didahulukan? Dalam hal ini ada 2 pendapat:

a. Yang afdhal adalah mengqadha puasa Ramadhan terlebih dahulu dengan alasan:
-Perkara yang wajib harus didahulukan daripada yang sunnah;
-Di dalam hadits di atas sangat jelas bahwa untuk mendapatkan pahala puasa sepanjang masa dapat diperoleh jika telah berpuasa sebulan penuh.

b. Boleh mendahulukan puasa sunnah 6 hari syawal, kemudian setelah itu mengqadha puasa Ramadhan. Hal ini berdasarkan dalil QS 2:185, yang pada ayat tersebut Allah subhanahu wa ta'ala menyebutkan secara umum “...pada hari-hari yang lain” Maka dalam perkara ini terdapat keleluasaan.

2. Puasa Arafah (puasa pada hari Arafah bagi yang tidak sedang melaksanakan ibadah haji)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Puasa pada hari Arofah, aku berharap kepada Allah agar mengampuni dosa-dosa setahun yang telah lalu & setahun yang akan datang.” (HR Muslim)

3. Puasa pada hari Asyura’ (10 Muharram) & sehari sebelumnya
Dari Ibnu Abbas ra, bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa 'Asyuro (10 Muharram) dan memerintahkan umatnya untuk berpuasa pada hari itu. (HR Bukhari & Muslim)

Dari Abu Qotadah bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Puasa pada hari ‘Asyuro’, aku berharap kepada Allah agar mengampuni dosa-dosa setahun yang telah lalu.” (HR Muslim)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sungguh jika aku masih hidup sampai tahun depan aku akan berpuasa pada hari yang kesembilan.” (HR Muslim)

4. Memperbanyak puasa pada bulan Sya’ban
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, dia berkata: “Saya tidak pernah melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa sebulan penuh kecuali pada bulan Ramadhan, & tidaklah saya melihat beliau memperbanyak puasa dalam suatu bulan seperti banyaknya beliau berpuasa pada bulan sya’ban.” (HR Bukhari)

5. Puasa Hari Senin & Kamis
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Amal-amal ditampakkan pada hari senin & kamis, maka aku suka jika ditampakkan amalku & aku dalam keadaan berpuasa.” (Shahih, riwayat An-Nasa’i)

Rasulullah SAW pernah ditanya tentang puasa pada hari senin, beliau bersabda: “Ia adalah hari ketika aku dilahirkan & hari ketika aku diutus (atau diturunkan (wahyu) kepadaku ).” (HR Muslim)

6. Puasa 3 hari setiap bulan
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu dia berkata, “Kekasihku, Rasulullah SAW mewasiatkan kepadaku tiga perkara: puasa tiga hari setiap bulan, dua rakaat shalat dhuha, & shalat witir sebelum tidur.” (HR Bukhari Muslim)

Lebih dianjurkan untuk berpuasa pada hari baidh yakni tanggal 13, 14 & 15 bulan Islam (Qomariyah). Berdasarkan perkataan salah seorang sahabat radhiyallahu ‘anhu, ia berkata:
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan kami untuk berpuasa pada tiga hari ‘baidh’: tanggal 13, 14 & 15.” (Hadits Hasan, dikeluarkan oleh An-nasa’i & yang lainnya)

7. Berpuasa sehari & berbuka sehari (Puasa Dawud ‘alaihis salam)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Puasa yang paling disukai Allah adalah puasa Nabi Dawud, & shalat yang paling disukai Allah adalah Shalat Nabi Dawud, adalah beliau biasa tidur separuh malam, & bangun pada sepertiganya, & tidur pada seperenamnya, adalah beliau berbuka sehari & berpuasa sehari.” (Muttafaqun ‘alaihi)


Beberapa hal yang terkait dengan Puasa Sunnah
  • Boleh berniat puasa sunnah setelah terbit fajar jika belum makan, minum dan melakukan hal-hal yang membatalkan puasa. Berbeda dengan puasa wajib maka niatnya harus dilakukan sebelum fajar.
  • Seseorang yang berpuasa sunnah diperbolehkan membatalkan puasanya jika ia menghendaki, & tidak ada qodho atasnya. Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam suatu hari datang kepadaku kemudian berkata: “Apakah engkau memiliki sesuatu (dari makanan)?”, kemudian kami berkata: “tidak”, Rasulullah SAW bersabda: “Kalau begitu saya berpuasa”, kemudian Rasulullah SAW datang pada hari yang lain kemudian kami katakan: “Wahai Rasulullah sesungguhnya kami dihadiahi haisun (kurma yang dicampur minyak & susu yang dihaluskan), maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Bawalah kemari, sesungguhnya aku tadi berpuasa”, kemudian beliau memakannya (HR Muslim)
  • Seorang istri tidak boleh berpuasa sunnah sedangkan suaminya bersamanya kecuali dengan seizin suaminya.Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Janganlah seorang wanita berpuasa sedangkan suaminya menyaksikannya kecuali dengan seizinnya.” (HR Bukhari Muslim)

Sebuah Riset...

3 Amalan Paling Utama & Dicintai Allah

"Dari Abdullah bin Mas’ud katanya: ‘Aku bertanya kepada Nabi sholallahu ’alaihi wassalam tentang amal-amal paling utama dan dicintai Allah,’ Nabi sholallahu ’alaihi wassalam menjawab, ‘Pertama shalat pada waktunya (dalam riwayat lain disebutkan shalat di awal waktu), kedua berbakti kepada kedua orang tua, ketiga jihad di jalan Allah.’” (HR. Bukhari I/134, Muslim No.85, Fathul Baari 2/9)









--- oOo ---


Perniagaan yg Paling Menguntungkan!
Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu aku tunjukkan suatu perniagaan yang dpt menyelamatkan kamu dari azab yang pedih? (yaitu) kamu beriman kepada Allah dan rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dg harta dan jiwamu. Itulah yg lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahuinya, niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosamu dan akan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, dan (memasukkan kamu) ke tempat tinggal yang baik di dalam surga Adn. Itulah keberuntungan yang besar. Dan (ada lagi) karunia lain yang kamu sukai (yaitu) pertolongan Allah dan kemenangan yang dekat (waktunya). Dan sampaikanlah berita gembira ini kepada orang-orang yang beriman.” QS 61:10-13



Jihad Fi Sabilillah...

http://hasmi.org/portal/index.php?option=com_content&view=article&id=189:jihad-fi-sabilillah&catid=51:renungan&Itemid=99

Saudaraku...
Jihad adalah ‘berlelah–lelah mengerahkan segala kemampuan & kepemilikan secara maksimal dalam menjadikan kalimat Alloh sebagai kedaulatan tertinggi dalam kehidupan manusia secara kaffah dg berbagai marhalah yg harus ditempuhnya...’
Marhalah jihad bisa dalam bentuk da`wah & tarbiyyah, baik sirri maupun jahri bahkan bisa pula dalam bentuk qital atau pertempuran fisik, semua harus mengikuti syarat-syarat hukum taklifi & wad`inya.

Saudaraku...
Jihad adalah syari`at Alloh SWT yg merupakan bagian penting dari manifestasi aqidah Iman dalam wujud wala wal baro. Alangkah besar & agungnya faedah yg akan kita raih dalam menempuh syari`at yg agung ini, di antaranya:

1. Dg Jihad, nyatalah siapa yg jujur dalam cintanya & siapa yg berdusta. Dg jihad, terbuktilah penghambaan diri seorang manusia kepada Alloh SWT.

2. Dg jihad, tegak & tersebar luaslah tauhid & syari`at Islam.

Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
Hai orang-orang yg beriman, sukakah kalian Aku tunjukkan suatu perniagaan yg dapat menyelamatkan kalian dari azab yg pedih? (yaitu) beriman kepada Alloh & Rosul-Nya & berjihad di jalan Alloh dg harta & jiwa kalian, itulah yg lebih baik bagi kalian jika kalian mengetahuinya, niscaya Alloh akan mengampuni dosa-dosa kalian & memasukkan kalain ke dalam surga yg mengalir di bawahnya sungai-sungai, & (memasukkan kalian) ke tempat tinggal yg baik di surga 'Adn. Itulah keberuntungan yg besar. & (ada lagi) karunia lain yg kalian sukai (yaitu) pertolongan dari Alloh & kemenangan yg dekat (waktunya). Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yg beriman.” (QS 61: 10-13)

3. Dg Jihad, kita akan terhindar dari adzab Aloh & murkaNya di dunia & di akhirat. Sehingga kaum muslimin hidup di bawah naungan kehidupan yg thoyyibah & azizah bersih dari kerendahan kekafiran & orang-orang kafir.

Rosululloh saw bersabda:
Jika manusia sudah tergantung pada Dinar & Dirham, berjual beli `inah (bisnis riba), mengikuti ekor-ekor kerbau serta meninggalkan jihad fi sabilllah, niscaya Alloh akan menurunkan balanya & tidak akan diangkatNya sampai mereka kembali kepada agama mereka”. (Hr. Abu Daud: 3462, Ahmad: 2/27 & dishohihkan oleh Al Albani dalam Shohih Sunan Abi Daud: 2956)

4. Para pejuang di medan jihad merupakan manusia paling lurus hidayah kebenarannya & paling bahagia.

Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
Dan orang-orang yg berjihad untuk (mencari keridhoan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Alloh benar-benar beserta orang-orang yg berbuat baik.” (QS 29: 69)
Dan orang-orang yg gugur pada jalan Alloh, Alloh tidak akan menyia-nyiakan amal mereka. Alloh akan memberi pimpinan kepada mereka & memperbaiki keadaan mereka”. (QS 47:4-5)

5. Jihad merupakan sarana terbesar untuk mentarbiyah jiwa & mentazkiyahnya, baik dzohir maupun bathin.

Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
Hai orang-orang yg beriman, barangsiapa di antara kalian yg murtad dari agamanya, maka kelak Alloh akan mendatangkan suatu kaum yg Alloh mencintai mereka & merekapun mencintai-Nya, yg bersikap lemah-lembut terhadap orang-orang mu'min, yg bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yg berjihad di jalan Alloh, & yg tidak takut kepada celaan orang yg suka mencela. Itulah karunia Alloh, diberikan-Nya kepada siapa yg dihendaki-Nya, & Alloh Maha Luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS 5: 54)

Sesungguhnya penolong kalian hanyalah Alloh, Rosul-Nya, & orang-orang yg beriman, yg mendirikan sholat & menunaikan zakat, seraya mereka tunduk (kepada Alloh).” (QS 5: 55)

Dan barangsiapa mengambil Alloh, Rosul-Nya & orang-orang yg beriman menjadi penolongnya, maka sesungguhnya pengikut (agama) Alloh itulah yg pasti menang” (QS 5:56)

6. Dg jihad, shof kaum muslimin akan diperteguh & disatukan dalam bendera kemuliaan.

7. Untuk di akhirat saudaraku, cukuplah kita renungkan bagaimana Alloh Subhanahu Wa Ta’ala bercerita tentang apa yg akan mereka terima.

Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
Janganlah kalian mengira bahwa orang-orang yg gugur di jalan Alloh itu mati; bahkan mereka itu hidup di sisi Robbnya dg mendapat rizki. Mereka dalam keadaan gembira disebabkan karunia Alloh yg diberikan-Nya kepada mereka. & mereka bergirang hati terhadap orang-orang yg masih tinggal di belakang yg belum menyusul mereka. Bahwa tidak ada kekhawatiran terhadap mereka & tidak (pula) mereka bersedih hati. Mereka bergirang hati dg nikmat & karunia yg besar dari Alloh, & bahwa Alloh tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yg beriman. (Yaitu) orang-orang yg menta'ati perintah Alloh & Rosul-Nya sesudah mereka mendapat luka (dalam peperangan Uhud). Bagi orang-orang yg berbuat kebaikan di antara mereka & yg bertaqwa ada pahala yg besar.” (QS 3: 169-172)

Semoga kita semua dijadikan Alloh Subhanahu Wa Ta’ala sebagai bagian dari pada Rabbaniyyun Mujahidun fi Sabilillah... Amiin.

Download artikel tentang Mati Syahid...