14.10.06

Al Ikhlash & Ikhlas

Katakanlah (Hai Muhammad): "Dia-lah Allah Yang Satu (Maha Esa), Allah adalah Tuhan tempat bergantung segala sesuatu, Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan, dan tidak ada seorangpun yang setara/menyerupai dengan Dia." (QS Al Ikhlash 1-4)

Ikhlash dalam segala hal!
Ikhlash adalah murni dalam mentawhidkan Allah.
Ikhlash adalah kemerdekaan yang paling hakiki, kemerdekaan dari ketergantungan, kemerdekaan dari pengharapan (berharap) kepada selain Allah. Merdeka dari rasa ingin dipuji, ingin dihormati, ingin diakui, ingin dihargai, merdeka dari ketergantungan kepada ilaah harta, ilaah posisi -kekuasaan & jabatan, ilaah 'Kyai', ilaah paranormal dan ilaah-ilaah lainnya illa Allah.

Muhammad 'Imaduddin 'AbdulRahim dalam bukunya 'Kuliah Tawhid' menjelaskan bahwa tegaknya kemerdekaan yg satu ini hanya bisa dicapai melalui suatu perjuangan & pengorbanan. Mentawhidkan Allah merupakan suatu prestasi yg paling besar dalam hidup seorang insan. Insan yg telah mendeklarasikan kemerdekaan 'Laa-ilaaha illa Allah' yg sebenarnya, mereka mempunyaisikap mental yg paling tinggi derajatnya. Mereka tiada mengenal kata-kata tunduk & ta'at, kecuali kepada Allah. 'Mereka mengerjakan atau tidak mengerjakan sesuatu semata-mata (dengan niat) demi mendapat keridhaan Allah.' Inilah sikap bertauhid, sikap mental yg paling merdeka, mereka insyaAllah hidupnya paling bahagia di dunia ini.

Apakah saya sudah termasuk orang yang ikhlash?
Apakah kita sudah merdeka dari ketergantungan kepada 'ilaah rokok' dimana kita merasa tidak bisa berfikir atau berbuat sesuatu atau bahkan santai kalau tidak dibarengi dengan mengisap asap rokok?


Lebih lanjut... Silahkan klik di sini!

19.4.06

Kehidupan Setelah Kematian

Kematian adalah keniscayaan yang tidak terelakkan. Ia merupakan drama penuh misteri dan seketika yang dapat mengubah jalan hidup seseorang. Karena begitu misterius dan menakutkannya kematian, tidak sedikit umat manusia merasa perlu menambah masa hidupnya, seperti yang terangkum dalam pernyataan Chairil Anwar itu.

Menbahas kematian bisa menimbulkan sebuah ‘pemberontakan’ yang menyimpan kepediahan pada jiwa manusia, yaitu kesadaran dan keyakinan bahwa mati pasti akan tiba dan musnahlah semua yang dicintai dan dinikmati dalam hidup ini. Kesadaran itu memunculkan penolakan bahwa kita tidak ingin (cepat) mati.

Pada buku Psikologi Kematian karya Komaruddin Hidayat yang secara khusus berbicara tentang kematian, dalam pengantarnya M. Quraish Shihab menggaris-bawahi yang terpenting dalam menghadapinya adalah kita menjemput maut dengan hati yang damai.

Keengganan manusia untuk menjemput kematiannya disebabkan, setidaknya dua hal. Pertama, manusia terlanjur dimanjakan dengan aneka kenikmatan duniawi yang telah dipeluknya erat-erat. Kedua, sifat kematian yang misterius. Kematian ditakuti karena manusia tidak tahu persis apa yang akan terjadi setelah kematian itu.

Kematian dengan demikian menjadi misteri kehidupan yang mendebarkan, bahkan menakutkan. Bagi kaum eksistensialis, kematian adalah suatu derita dan musuh bebuyutan yang terlalu tangguh untuk dikalahkan. Prestasi akal budi manusia yang telah melahirkan peradaban iptek supercanggih tetap tidak akan pernah mampu menelusuri jejak malaikat maut. Anehnya, tidak sedikit manusia justru merasa enggan mati dan berusaha ekstra memperpanjang sisa hidupnya.

Keengganan dan ‘pemberontakan’ umat manusia atas kematian telah melahirkan dua mazhab psikologi kematian. Pertama, mazhab religius, yaitu mereka yang menjadikan agama sebagai rujukan bahwa keabadian setelah kematian itu betul-betul ada dan untuk memperoleh kebahagiaan yang abadi, orang religius menjadikan kehidupan akhirat/akherat sebagai target tertinggi.

Kedua, mazhab sekuler yang tidak peduli dan tidak yakin adanya kehidupan setelah kematian. Kelompok itu dibedakan dua. Pertama, meskipun mereka tidak peduli kehidupan akhirat, kelompok ini berusaha mengukir namanya dalam lintasan sejarah. Kedua, mereka yang memang pemujahidup hedonistis yang sama sekali tidak peduli dengan pengadilan dan penilaian sejarah.

Dalam pandangan Komaruddin Hidayat, keyakinan dan ke-tidak-yakinan manusia bahwa setiap saat kita dijemput kematian/maut memiliki pengaruh yang sangat besar dalam kehidupan seseorang. Begitu pula dengan keyakinan adanya kehidupan setelah kematian. Dengan harapan memperoleh kebahagiaan di akhirat, misalnya, maka raja-raja Mesir membangun Piramida dengan pucuknya runcing dan menjulang ke langit agar memudahkan perjalanan arwahnya menuju surga.

Frank J. Tipler dalam bukunya The Physics of Immortality (1994) menyarankan manusia agar selalu berbuat baik demi kesuksesan dunia akhirat. Kebaikan membuat kita tersenyum ketika malaikat maut menjemput meskipun keluarga yang akan kita tinggalkan menangis.

:: Hai orang-orang yg beriman, bertakwalah kepada Allah dg sebenar-benar takwa, dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam :: (QS Ali 'Imran: 102).

18.4.06

Bekam/Hijamah

Bekam/Hijamah, Pengobatan Ala Nabi

"Berobatlah kalian wahai hamba-hamba Allah, karena Allah Ta'ala tidak menciptakan penyakit melainkan juga menciptakan obatnya, kecuali satu penyakit saja, yaitu penyakit tua." (Al hadist)

  • Baca selengkapnya...
  • 6.4.06

    Assalamu'alaikum wr. wb.

    Halow...
    Help me to promote this blog/site!
    (Ayo ikut dakwah kecil-kecilan!)

    Gunakan script code seperti tertera di bawah untuk personal site, blog atau Friendster Anda!



    Banner akan muncul seperti berikut:

    ::think essential::

    Tukar Banner Blog, atau sekedar kirim Saran/Komentar/Kritik? Email me!

    2.4.06

    :: peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka ::

    ::Tauhid First::

    Hampir dari setengah perjalanan dakwah Rasulullah SAW adalah untuk menegakkan Kalimat Tauhid yg mengajak seluruh umat manusia untuk hanya men-tuhan-kan & meng-esa-kan Allah SWT...

    Rasulullah SAW adalah sebaik-baik TELADAN, maka jadikanlah Beliau sebagai teladan kita...
    ... Allah telah mengutus Rasulullah Muhammad SAW untuk memperbaiki akhlak manusia.
    ... Ajarkan kepada anak utk sholat pada umur 7 thn & pukulah (yg sifatnya mendidik) anak yg tdk mau shalat jika sudah berumur 10 thn.
    ... Bagaimana cara shalat yang benar & diterima Allah swt? Cari tahu & cari ilmumya tentang bagaimana Cara Rasulullah saw Shalat!
    ... Seseorang itu berada di atas agama temannya, maka hendaklah setiap kalian memperhatikan siapa yang dia jadikan teman.
    ... Seorang mukmin yang bergaul dengan manusia dan bersabar menghadapi gangguan mereka lebih baik daripada seorang mukmin yang tidak bergaul dengan manusia dan tidak bersabar menghadapi gangguan mereka.
    ... Ketika memakai sandal/alas kaki, maka hendaklah dimulai yang kanan dan bila melepaskannya maka mulailah dengan yang kiri.
    ... Perut dan kenyang adalah sumber berbagai 'penyakit'.
    ... dan jika kamu menyembelih hewan maka sembelihlah dengan cara baik, hendaklah menajamkan pisau dan menyenangkan hewan sembelihan itu.
    ... dst...
    Astagfirullah... (Garuda Maintenance Facility) GMF AeroAsia, (Bandara) Soekarno Hatta Int'l Airport, (Tangerang) Jakarta.
    Legokoncom (Legok Oncom), Kudang, Singaparna, Madrasah Al Yahya, Medang Lestari, Karawaci, Tangerang, Namnam, Papatong Maung, Tonggeret (Tongeret), Beunteur, Baragalan, Kancra, Balong sisi Ciwulan, Ranginang (Rangginang) Oyek RO, Tutug Oncom. :-)